PIRU,N25NEWS.COM – Kritik tajam dilontarkan oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum dan Pembangunan Setda Kabupaten Seram Bagian Barat, Drs. Leonard Kakisina beberapa saat sebelum membuka kegiatan Pelatihan Kader Inovasi Desa, yang digelar di ruang pertemuan penginapan Mentari Indah,belum lama ini.
“Sebelum Saya membuka kegiatan ini ada sedikit hal yang ingin Saya tekankan, pelaksanaan Gala Desa i sudah berjalan empat tahun dan sudah cukup besar anggarannya baik yang bersumber dari dana Desa maupun Alokasi Dana Desa, dimana Pemda sudah memfasilitasi sesuai dengan aturan yakni 10% dari APBD setiap tahun dan jumlahnya setelah Kami hitung sudah sekitar 500 Milyar rupiah selama 4Tahun.” ungkap Kakiasina
Menurutnya, angka yang fantastis ini sama dengan jumlah Dana Alokasi Umum Kabupaten SBB selama satu tahun, karena itu,mengingat besarnya dana yang telah dikucurkan semestinya pembangunan di desa- desa di Kabupaten SBB sudah semakin nyata dan masyarakat Desa sudah menikmati hasilnya, ternyata dari hasil evaluasi bersama, yang dirasakan oleh Masyarakat belum begitu nampak.
Kakiasina mengakui, dibeberapa Desa kemajuannya sudah terlihat, tetapi secara keseluruhan belum ada pencapaiam seperti yang diinginkan Pemkab Kabupaten SBB, karena itu, Ia berharap peserta pelatihan Inovasi Desa 2018, setelah mengikuti pelatihan dapat menggerakan masyarakat Desa, supaya pengelolaan Dana Desa memberikan manfaat yang lebih pada peningkatan kesejahteraan Masyarakat Desa.
Menurut data Dinas Sosial, jumlah kelurga miskin di Kabupaten SBB adalah 30 persen yang sebagian besarnya berada di Desa, dimana kriteria-kriterianya sudah sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Untuk itu, menjadi tanggung jawab Kader Inovasi Desa bersama Pemerintah Desa, untuk bisa menurunkan angka kemiskinan lewat program-program Inovasi Desa. “kalau angka kemiskinan turun berarti program tersebut berhasil, tetapi kalau angka kemiskinan tidak berhasil diturunkan berarti Kita gagal melakukan pembangunan di Desa”sebutnya
Pria asal Kaibobu ini menyatakan, mestinya pembangunan di Desa berjalan searah dengan jumlah Dana Desa(DD,ADD) yang Pemerintah salurkan, tetapi ternyata Dana Desa sudah berjalan jauh kedepan, tetapi Pembangunan desanya masih lambat berjalan di belakang.
“Ini memang suatu tantangan besar bagi Kita sekalian, orang-orang yang memang terpilih, mengapa Saya katakan orang-orang terpilih, karena Masyarakat Desa ini banyak, tetapi Bapak, Ibu dan Saudara-saudara adalah sebagian kecil yang dipilihl dan dipercayakan kedepan untuk merubah masyarakat Desa ini menjadi masyarakat yang bisa maju dan mandiri kedepan”cetusnya.
Oleh : Nicko Kastanja