AMBON.N25NEWS.COM – Selain melestarikan alat dan musik Ukulele anak anak yang tergabung dalam Amboina Ukulele Kids community,di ajak mengunjungi Museum Siwalima Ambon.
Berkunjung ke Museum selain mengisi liburan sekolah,anak –anak Amboina Ukulele Kids Community juga bisa mengisi pengetahuan tentang apa itu Maluku,Maluku punya apa,baik dari sisi adat istiadat,kebudayaan,sejarah Maluku tempo dolo,fosil dan kearifan lokal yang tidak lagi bisa di temukan di rumah-rumah kita saat ini.
Hal ini sebagaimana yang di harapkan Pelatih sekaligus pendiri Amboina Ukulele Kids Community Nicho Tulalesy ketika membawa komunitas Ukulelenya berkunjung ke Museum Siwalima Ambon,Sabtu(6/7/2019).
Menurut Tulalesy apa yang anak-anak lihat di museum tidak bisa lagi di temukan di rumah-rumh masyarakat Maluku saat ini,dengan berkunjung anak-anak bisa tahu ternyata, alat masak dan pakaian tempo dolo seperti begini selain itu alat perang dan fosil-fosil.
“Anak-anak begitu semangat sekali ketika hadir di Museum,itu terlihat dari raut wajah mereka yang berseri-seri,”ujar Tulalesy.
Dia berharap dengan mengunjungi Museum anak-anak tidak melupakan museum malah semakin menumbuhkan rasa cinta karena Museum ada segudang ilmu di situ, apakah itu tentang sejarah budaya orang Maluku,tentang bahasa dan tentang ada istiadatnya.
“Mau jadi anak-anak yang hebat ketika keluar dari Maluku dan bermusik di daerah lain bahkan sampai ke manca Negara ,mereka harus bisa berbicara tentang Maluku dan yang paling lengkap bisa di dapat hanya di Museum,”tambah Nicho Tulalesy lagi.
Karena di sekolah menurutnya, pelajaran sejarah yang di dapatkan tidak selengkap seperti yang ada d Museum,sehingga dirinya berfikir inilah langkah yang tepat membawa anak-anak Amboina Ukulele Kids dan apalagi dengan di suport orang tua dari anak-anak Amboina Ukulele Kids Community.
Apalagi anak-anak Amboina Ukulele Kids Community juga punya keingin bisa berlatih di sini (Museum Simalima Ambon) dan hari ini (6/7)mereka bisa datang dan melihat lansung sejarah Maluku tempo dolo.
“Hal yang sama juga akan saya lakukan untuk ajak-anak Amboina Ukulle Kids Community yang lain yang belum punya giliran untuk mencintai Museum,karena Museum adalah harta orang Maluku ,banyak daerah juga tidak mempunyai museum untuk itu kita patut bersyukur bahwa anak-anak dan kita orang Maluku punya Museum.
Sebagai Pendiri dan Pelatih Amboina Ukulele Kids Community Nicho Tulalesy,mengapresiasi Pemda Maluku dan Kota Ambon yang tetap merawat Museum Siwalima Ambon sehingga Ia dan komunitas Amboina Ukulele Kids Community dapat melihat peninggalan –peninggalan masyarakat Maluku tempo dolo.
Namun hal yang paling penting kata Tulalesy dengan berkunjung ke museum,anak-anak yang hidup di zaman modern ini, tidak melupakan history yang indah tentang sejarah Maluku dan tidak melupakan jati diri sebagai anak-anak Maluku.
Selain itu di tempat yang sama Cepu Silooy salah satu staf Museum Siwalima Ambon menyambut baik kunjungan Amboina Ukulele Kids Community ke Museum hal ini mengingat banyak sekali koleks dan sejarah tentang Ukulele.
“Ukulele merupakan music khas daerah Maluku,karena hal ini sudah di akui Pemerintah Indonesia,”ujar Silooy.
Selain itu ungkap Silooy,bahwa Ukulele ini sendiri di bawa oleh Portugis ke Banda dan dari Banda dan berkembang sampai ke Ambon.
“Selain sejarah tentang Ukulele kami juga memberikan informasi tentang sejarah Maluku yang lainnya seperti budaya dan adat istiadat daerah Maluku,”ujar Silooy.
Diapun berharap semakin banyak anak-anak berkunjung ke Museum Siwalima Ambon sehingga menambah wawasan,pengetahuan dan informasi tentang sejarah Maluku tempo dolo dan memupuk rasa cinta terhadap daerahnya yaitu
Editor : Redaksi