AMBON,N25NEWS.COM – Terkait akhir-akhir ini berbagai Lembaga Survai yang mengeluarkan rilisannya untuk Pilkada Serentak 2018 ini yang menempatkan kandidat tertentu di urutan teratas,Fajrin Rumalutur juru bicara Tim HEBAT angkat bicara.
Menurutnya bahwa Survai adalah suatu instrument metologi ilmiah yang di gunakan untuk mengukur popuritas dan elaktabilutas pasangan calon.Dari sisi metologi yang di lakukan secara ilmiah hasilnya akan sesuai dengan fakta politik di lapangn bahwa kandidat A,B,C dan D,dengan tingkat dukungan publik di lapangan itu bisa tergambar melalui hasil survai.
“Selain itu saya menilai bahwa sepak terjang lembaga survai 10 tahun belakangan selain kerjanya mengsurvai,mereka juga melaksanakan fungsi pendampingan dalam pilkada dan Pilpres jadi tak jarang juga lembaga survai ini memainkan peran ganda di antaranya dia membeberkan fakta ilmiah dan di sisi lain dia juga bisa mengatur juga hasil survai sesuai dengan keinginan pasangan calon, Jadi data-data yang di hasilkan juga bisa berkorelasi dengan kepintingan pasangan calon ,”ungkap Fajrin Rumaluntur.
Iapun mencontohkan kalau misalkan kandidat A lemah,tapi untuk kepentingan survai,bisa di buat hasilnya tinggi padahal realitas di lapangan dukungannya lemah.Demi kepintingan klien Lembaga-lembaga survai berusaha mengseting kliennya mendaapat hasil maksimal sehingga bisa memenangkan klien dalam hal ini kandidat.
“Maka fungsi-fungsi ganda itu di lakukan lembaga suravai dan potensi itu ada di Maluku,saya tidak mau menuding lembaga survai tertentu tapi banyak pratek lembaga survai untuk mendampingi pasangan calon di lakukan dengan cara-cara seperti begitu,”akuinya.
Untuk itu kata Fajrin bahwa Tim HEBAT saat ini sedang melakukan survai dan 2 minggu kedepan akan dirilis hasil survai pihaknya dan survai-survai sebelumnya di jadikan sebagai instrument pembanding apakah tingkat objekfitasnya bisa di percaya atau tidak.
“Kita sudah melakukan survai perdana tapi masih tetap menjadi komsumsi internal yang kita jabarkan dalam formasi kampanye,jadi tidak di publis,”tambah Fajrin.
Namun demikian fajrin mengungkapkan bahwa berdasarkan kampanye-kampanye HEBAT di semua tempat dan kalau di lihat dari hasil survai itu tidak realitis dengan kenyataan di lapangan karena data yang di sampaikan lembaga survai yang bersangkutan untuk HEBAT angka elektabilitas hanya 20 persen,itu bertabrakan dengan realitas yang di temukan di lapangan ,karena pihaknya dan Tim kandidat sudah melakukan konsulidasi hampir di semua 11 Kabupaten/Kota secara lengkap dan ekspektasi publik di lapangan sangat baik untuk HEBAT.