PIRU,N25NEWS.COM – Persoalan Penambangan ilegal batu cinnabar yang berlokasi di Gunung Tembaga, menjadi konsern dari Polres SBB. Hal ini dikatakan oleh Kapolres SBB, AKBP Agus Setiawan S.Ik saat kegiatan konferensi Pers Akhir Tahun 2018 Polres SBB, Senin (31/12) pekan kemarin.
Menurutnya, kasus ini bukan hanya menjadi atensi( Perhatian) Polda Maluku saja , tetapi telah menjadi atensi Nasional Presiden RI, Joko Widodo dan Kapolri Komisaris Jenderal Polisi, Tito Karnavian.
Lebih jauh Ia menyatakan, untuk Tahun 2018 terdapat 9 Kasus penyeludupan Batu Cinnabar, dimana 3 kasus sudah masuk ke tahap P21, sementara 3 kasus masih di tahap 1, “dalam proses berkasnya masih dalam penelitian Jaksa” imbuhnya.
Tetapi Kapolres juga mengakui, dalam persoalan penambangan batu Cinnabar ini, masih ada satu – dua orang yang mencuri-curi, untuk itu pihaknya terus melakukan patroli pencegahan dan upaya preventif lainnya.
Setiawan mengungkapkan, dirinya juga akan mengajak rekan-rekan media untuk meninjau Gunung Tembaga tersebut untuk melihat sendiri kondisi lokasi itu.
Menurut Pria yang telah bertugas sepanjang 1,8 Tahun di Kabupaten SBB ini, sejak bulan November hingga Desember 2018, Polres SBB telah melakukan pembersihan di areal penambangan Ilegal tersebut, dimana para penambang yang berasal dari Pulau Buru, Ternate dan Menado itu telah disuruh pulang.
“Saat itu Kita sudah bersihkan, kamp-kamp sudah Kita robohkan”cetusnya.
Dari informasi yang dihimpun, data Masyarakat yang melakukan aktifitas di Gunung Tembaga di Tahun 2017 mencapai 5.000 orang dimana 3.500 orang adalah penambang, sementara 1.500 lainnya terdiri dari Ibu-ibu yang berjualan sembako termasuk anak-anak kecil dan kuli panggul.
Kapolres SBB juga mengungkapkan, permasalahannya saat ini adalah masih ada masyarakat, bekas penambang yang mengais sisa-sisa material di bekas areal penambangan meskipun kualitas cinnabar yang digali tersebut rendah.
“Kemungkinan mantan-mantan bekas penambang ini, kemudian Mereka menginginkan mendapatkan sesuatu dari situ, sehingga Mereka masih punya niat untuk kembali” jelasnya.
Untuk penuntasan penutupan areal tambang, Kapolres secara tegas menyatakan, dirinya tidak bermain dengan masalah tambang, untuk itu dirinya meminta anggotanya untuk tidak bermain dengan masalah tambang.
” Kami sudah menegaskan, jajaran Kami Polres SBB dan jajaran polsek Huamual, jangan beramain -main dengan masalah tambang, terutama tambang ilegal. Saya sudah peringatkan, kalau ada yang berkhianat maka Saya akan tindak tegas karena Saya juga tidak bermain, kalau sudah diperingatkan Mereka masih bermain itu salah Mereka sendiri”ancamnya.
Penulis : Nicko Kastanja
Editor : Redaksi