PIRU,N25NEWS.COM – Maraknya pemadaman listrik di wilayah Piru dan sekitarnya menjelang perayaan Hari besar kegamaan, yakni Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 yang memicu keluhan warga, tak pelak juga menyulut kejengkelan Bupati SBB, Drs Yassin Payapo M Pd. saat Rapat Koordinasi Lintas Sektor yang digelar di Mapolres SBB, Jalan Trans Seram, pada Kamis,( 20/12)
“Yang paling parah ini PLN ,Saudara harus tahu, sama seperti Kita, Kita ini pelayan Masyarakat yang ditugaskan untuk melayani anak bangsa di sini layanilah secara optimal” kritik Payapo
Menurutnya seiring dengan sering terjadinya pemadaman di Daerah Piru dan sekitarnya, maka ada dampaknya bagi peralatan listrik milik masyarakat,
Karena banyaknya laporan masyarakat, maka Bupati telah menugaskan stafnya hingga Sekda untuk memanggil kepala PLN tetapi jawabannya selalu sama.
Bupati menyatakan sejak memimpin Kabupaten ini selama satu tahuntujuh bulan, tetap saja terjadi pemadaman listrik berkali-kali,
“Apa mesin itu selalu ditukar, Kalau ada masalah mari kita bicarakan, Kita evaluasi mungkin ada subsidi” cetus Bupatii
Menurutnya sebagai orang awam dirinya hanya tahu bicara soal pukul sagu, tetapi untuk itu Pihak PLN harus lebih terbuka untuk membicarakan kendalanya pasalnya ini demi pelayanan kepada rakyat
“Tolonglah buat Kita ini, sebagai Warga Negara, Kita ini bukan binatang, nanti bahasa ini Saya sampaikan, jangan begini caranya,”protes Bupati
Laporan Masyarakat yang banyak masuk soal kerusakan peralatan elektronik,kulkas, televisi menjadi dorongan bagi Payapo untuk menyatakan ini.
,”saya minta tolong diperaiki, apa sih susahnya itu,Kita dihadirkan disini sebagai seluruh perangkat negara untuk membatu seluruh anak bangsa di sini.” Kata Payapo
Bupati menyatakan jika di Ambon saat lampu mati selama 5 menit saja, masyarakat sudah mengamuk, tetapi di sini kayak mengejek, 2 jam mati, terus menyala 2 jam mati lagi.
“Kalau begini caranya Kita komunikasi saja sama PLN Masohi saja, atau Pemda beli mesin sendiri saja, kalau 20 Milyar kita anggarkan saja”ancamnya
Bupati menandaskan dirinya masih menghargai PLN sebagai Perusahaan Negara dan meminta PLN Unit Pelanggan Piru untuk respon terhadap keluhan Masyarakat apalagi di saat acara-acara religius seperti saat ini.
Sementara PLT Manajer Unit Pelanggan Piru PT PLN,Nuryanto saat ditemui usai pertemuan menyatakan, pemadaman lampu terjadi akibat pergantian sewa vendor dari yang lama ke baru, meski menyatakan bahwa kapasitas mesin lama ke baru adalah sama saja yakni 2,8 Mega Volt (MV),tetapi masalah pemadaman yang kerap terjadi adalah, saat pergantian mesin ke mesin yang baru itu mesin baru belum siap.
“Kita perlu di kroschek dan setting peralatannya dulu, sehingga masih terjadi lagi pemadaman-pemadaman, ada yang perlu dikroschek lagi vendor tersebut” tukas Nuryanto.
Pria yang baru saja dipindahkan dari PLN Masohi ini menyatakan, dari pihak PLN sudah mengupayakan supaya menjelang perayaan Natal (25/12/2018) dan Tahun Baru (1/1/2019) ini tidak terganggu karena masalah pasokan listrik.
Disinggung mengenai kapasitas listik PT PLN Unit Pelanggan Piru, Nuryanto menyatakan, Kapasitas daya disaat ini adalah 2,8 MV, kalau beban puncaknya 2,4 MV.
Nuryanto menambahkan, ada Dua kawasan yang akan dilayani oleh PLN selama 24 jam( Pagi dan Siang hari) sesuai dengan surat dari UP3 Masohi , dimana untuk daerah yang pengoperasiannya 12 jam atau malam hari saja. akan dilayani secara penuh yakn idari siang hari hingga malam terhitung mulai dari tanggal (24/12( sampai tanggal (26/12)
“kalau tidak salah berarti ada penambahan jam nyala untuk lokasi-lokasi Buano maupun Taniwel”ungkapnya
Disingung mengenai kesiapan PLN dalam menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru, Nuryanto menyatakan, PLN dari tahun ke tahun untuk perayaan hari besar keagamaan telah menyiapkan listrik untuk kegiatan tersebut.
“Kita siap, tapi memang tidak tertutup kemungkinan gangguan-gangguan di luar kewenang