AMBON,N25NEWS.COM – Kasus Pengaturan Skor (Macth Fixing) yang disinyalir terjadi di Liga 1 dan 2 yang dampaknya merongrong wibawa PSSI, juga mendapat sorotan dari Ketua Umum Asprov PSSI Maluku, Sofyan Lestaluhu.
Dalam rilisnya yang diterima media ini, Jumat,(23/11) Lestaluhu menyatakan, kasus pengaturan skor (Macth Fixing) dapat berdampak pada turunnya kepercayaan publik sepakbola di tanah air terhadap kualitas kompetisi yang gelar PSSI.
Untuk itu, Ia berharap sepakbola Indonesia harus menjunjung tinggi sportivitas dan jauh dari kepentingan-kepentingan perorangan ataupun kelompok yang bisa menciderai nilai-nilai sportifitas dan fairplay itu sendiri.
Karena itu, Asprov PSSI Maluku turut mendukung penuh langkah PSSI, untuk melakukan pengusutan terhadap dugaan pengaturan skor (macth fixing ) dan pemberantasan mafia skor yang ditenggarai terjadi di Liga 1 dan Liga 2 serta liga-liga resmi PSSI lainnya.
Lestaluhu menilai, kerjasama PSSI dengan Genius Sport untuk mendapatkan laporan khusus mengenai pertandingan secara live yang tidak diduga tidak wajar, adalah langkah tepat untuk memerangi kasus pengaturan skor dan mafia skor.
Dari informasi yang dihimpun dari Goal Indonesia, Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria meminta seluruh stake holder sepakbola di tanah air untuk sama-sama memerangi macth fixing,
“Liga 1 dan Liga 2 2018 sudah memasuki fase akhir kompetisi. Liga 1 telah menyelesaikan pekan ke-31, sementara Liga 2 dalam pekan terakhir babak delapan besar”terangnya.
Karena itu Menurut Tisha,disaat krusial seperti ini, ada beberapa pertandingan yang mengarah ke pengaturan skor, (macth fixing) hanya saja hal tersebut masih bersifat dugaan yang belum dibuktikan dengan bukti-bukti yang kuat.
Ditambahkan, ada beberapa pertandingan yang menjadi catatan, dan sudah memasuki tahap investigasi lanjutan, selanjutnya jalur formal lainnya adalah laporan kepada Komite Disiplin PSSI.
Sekjen PSSI yang sudah dua kali mengunjungi Maluku ini mengungkapkan, pihaknya selalu mengevaluasi kinergia wasit dan perforna wasit di Liga 1 dan Liga 2, dimana untuk penilaian terhadap kinergia wasit melalui tiga tahap, yaitu mulai dari penilaian dari wasit penilai, (Refree Assesor), selanjutnya penilaian dari Direktur Teknik Wasit PSSI, Toshiyuki Nagi, dan Komite Wasit setiap pekan, Sementara untuk tahap akhir adalah penilaian oleh Referee Assessor JFA (Asosiasi Sepakbola Jepang) di Jepang .
Oleh : Nicko Kastanja/Goal Indonesia