N25NEWS.COM – Sepak Bola adalah olahraga yang paling digemari hampir diseluruh penjuru indonesia, tidak ada daerah yang tidak bicara soal sepak bola. Bahkan dari kurang lebih dua ratus juta jiwa penduduk Indonesia, 77 % menggemari sepak bola (Survei Nielsen Sport.2017). jadi soal suka dan tidak suka, lebih banyak penduduk Indonesia suka terhadap sepak bola. Mulai dari anak kecil sampai oran tua, laki-laki maupun perempuan bahkan tidak ada diskriminasi gender soal sepak bola di Indonesia, buktinya ada club sepak bola perempuan bahkan sampai level tim nasional. Dari 34 provinsi di Indonesia hampir sebagian besar clubnya bermain pada level professional, sebut saja jawa timur (jatim) ada persebaya 98, ada Madura fc dan beberpa club lagi yang bermain di liga 2. Sepak bola Indonesia dari masa ke masa selalu ada perubahan entah itu dari sisi menejemen kompetisi, dari sisi pembinaan dari berbagai jenjang usia bahkan pada sisi prestasi. 2013 indonesia tercatat dalam
sejarah sepak bola asia tenggara sebagai juara AFF U 19. Setelah itu Manahati lestusen dan kawan-kawan sempat finish di runer up pada Asean Games 2013 dengan menyabet medali perak. Bahkan sampai akhir tahun 2018 usia muda terus mengukir prestasi pada level asia tenggara bahkan asia secara keseluruhan, ini membuktin bahwa semua orang Indonesia sedang berbondong-bondong memperbaiki sepak bola Indonesia dengan satu motivasi Indonesia harus bisa tampil di pilaa dunia. Dari masa kemasa sepak bola Indonesia memang tidak pernah terlepas dari yang namanya masalah, mulai dari tauran antar suporter, perkelahian antar pemain dalam lapangan bahkan soal pengaturan score sering mewarnai sepak bola tanah air. Menteri Koordinator Bidan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam berbagai kesempatan memberikan pernyataan bahwa perbaikan sepak bola nasional saat ini merupakan sebuah momentum besar untuk melakukan total football, artinya semua pihak harus bergerak untuk melaksanakan perbaikan tersebut. Di era presiden jokowi inilah harus dimulai perbaikan-perbaikan tersebut. Tata keolah sepak bola yang salah kaprah, penyelewengan anggaran dari pemerintah dan FIFA, buruknya fasilitas serta diabaika asas fair flay yang marak terjadi dimasa lalu, harus diakhiri. Keterlibatan berbagai stakeholder sangat diperlukan, tidak hanya pemerintah pusat dan PSSI sebagai induk organisasi sepak bola nasional, tapi juga BUMN, pemerintah daerah sekolah dan masyarakat. Semua punya peran untuk memperbaiki dan memajukan sepak bola Indonesia kedepanya. Berbagai usaha telah dibuktikan oleh semua elemen yang cinta kepada olahraga yang paling banyak digemari di negera ini, tentunya berbagai usaha itu mulai dari penataan organisasi, perbaikan fasilitas hingga pengembangan ilmu persepakbolaan entah itu pada perangkat pertandingan, pelatih (coach) maupun pemain yang ditempuh dengan berbagai jalan mulai dari sekolah pelatih, sekolah wasit maupn pelatda/pelatnas pemain pada akademi-akademi sepak bola yang ada di
Indonesia maupun di luar negeri. Ini tentunya menjadi harapan besar untuk sepak bola Indonesia kedepannya menjadi lebih baik lagi.
SEPAK BOLA KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT DAN HARAPAN KASI BAE SBB
Baru – baru ini Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat, M. Yasin Payapo dengan jajaran pemerintahannya sempat mengadakan kompetesisi Piala Bupati (Bupati Cup) diikuti 80 tim atau hampir semua Desa di kabupten yang berjuluk Saka Mese Nusa ini mengambil bagian dalam kompetisi yang dibuat dilapangan brimob (piru) oleh orang nomor satu di Seram Bagian Barat, kompetisi ini diakhiri dengan final antara Iha dengan tanah goyang yang dimana Iha keluar sebagai juara. Piala bupati ini tentunya mendatangkan banyak nilai kebaikan (positif value), 80 tim yang hadir dalam ajang ini mempertemukan berbagai karakter dari berbagai suku dan budaya orang seram bagian barat, mempertemukan berbagai kemampuan bermain bola dari generasi harapan kabupaten ini,dan mempertemukan berbagai visi bermain sepak bola dari masingmasing desa yang turut meramaikan hajatan orang nomor satu di kabupaten ini. Sebut saja ini merupakan ajang silaturahmi desa-desa pada kabupaten seram bagian barat . Selama sebulan lebih kompetisi ini menyita perhatian para pecinta sepak bola di bumi Saka Mese Nusa. Tidak tanggung-tanggung orang dari kecamatan amalatu datang ke piru untuk menonton timnya bermain, orang dari huamual belakang jau-jauh ke piru untuk menyaksikan saudaranya mengocek sikulit bundar di lapangan brimob (piru). Inilah hiburan rakyat yang walaupun dalam berjalannya kompetisi seringkali kita menemukan gesekan entah itu antar pemain dalam lapangan maupun pemain ke dua belas (suprorter). Tidak kalah juga dalam kompetisi ini ekonomi kerakyatan terlihat dengan berbagai ibu-ibu yang meramaikan lapangan dengan menjajaki jajanan mulai dari minuman berkemasan
hingga rokok dan masi banyak lagi menu lainnya. Maka dapat kita simpulkan bahwa olahraga,pendidikan,budaya dan ekonomi merupakan bagian dari manusia yang tidak bisa terlepas pisahkan satu dengan lainnya. Tidak hanya pada kompetisi piala bupati (Bupati Cup) saja, tapi pada level kompetisi nasional juga empat serangkai ini sering kita lihat. Maka ada harapan untuk kasi bae sbb (Memperbaiki SBB) lewat sepak bola. Pada ujung kompetisi yang digelar di lapangan brimob kota piru, komite sepak bola atau yang sering kali kita dengar namanya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten seram bagian barat (ASKAB PSSI SBB) mengadakan pelantikan yang bertempat di dusun pelita jaya, yang dihadiri lansung oleh rombongan dari Asosiasi Provinsi (ASPROV) PSSI Maluku dan pemerintah daerah yang diwakilkan oleh sekda kabupaten seram bagian barat, Mansur Tuharea. ASKAB PSSI SBB Masa bakti 2018-2021 yang dipimpin oleh Kompol. Bachri Hehanussa,SE,M.Si (Eks WAKAPOLRES KAB.SBB) yang pada saat itu dilantik lansung oleh Ketua Asprov, Sofyan Lestaluhu. Dihadapan para undangan pelantikan ASKAB PSSI SBB, Sofyan Lestaluhu. Menitipkan pesan kepada semua pengurus ASKAB PSSI SBB untuk sama-sama dengan ASPROV membangun sepak bola di provinsi Maluku. Ketua ASKAB PSSI SBB, Kompol. Bachri Hehanussa,SE,M.Si. Dalam sambutan singkat beliau ada ‘harapan” yang kemudian keluar dari alasan mengapa beliau mengadakan pelantikan di Dusun Pelita Jaya, karena beliau lewat ASKAB PSSI bersama segenap pengurus ingin memajukan sepak bola seram bagian barat mulai dari Dusun/ Desa tentunya alasan ini disambut dengan tepuk tangan oleh semua orang yang hadir pada saat itu. Ini membuktikan bahwa semangat yang dimiliki ketua ASKAB PSSI ini bisa menjadi virus postif untuk semua elemen masyarakat agar kedepan bisa memperbaiki sepak bola. Kemudian “harapan” kasi bae (memperbaiki) SBB tentunya berlanjut dengan tim pelatih dibawah nangungan ASKAB PSSI SBB mengadakan seleksi
pemain usia 23 tahun untuk mengikuti Kapolda Cup yang direncanakan digelar awal 2019. Seleksi yang di adakan selama dua hari di lapangan brimob piru untuk mencari 20 pemain yang nantinya akan dikukuhkan bersamaan dengan rapat kerja (raker) ASKAB PSSI SBB yang direncanakan januari 2019 ini. Tagline “Kasi Bae SBB” yang di populerkan pada pemerintahan bupati M.Yasin Payapo, ini menjadi harapan tidak hanya pada pemerintahan tapi pada semua elemen masyarakat untuk kabupaten yang sama-sama kita cintai ini, ada kemajuan yang diperoleh lewat berbagai sektor yang tentunya melibatkan semua masyarakat seram bagian barat, entah dari sektor olahraga, ekonomi, pendidikan, politik maupun budaya dan paarawisata yang ada di kabupaten yang berjuluk saka mese nusa ini, tentunya semuanya itu membutuhkan kekompakan, kerja sama serta gotong royong dari semua orang yang merasa memiliki akan kabupaten ini dan merasa cinta kepada kabupaten ini. Sepak Bola menjadi harapan baru untuk “Kasi Bae” kabupaten seram bagian barat. Banyak harapan yang akan lahir dari sepak bola, ketika di menejemen dengan baik. Seperti apa yang disampaikan presiden repoblik Indonesia “Saya ingin sepak bola kita adalah sepak bola yang mempersatukan, sekali lagi sepak bola yang mempersatukan, sepak bola yang berorientasi pada prestasi, sepak bola yang mampu menjadikan hiburan yang sehat bagi seluruh rakyat Indonesia (Joko Widodo)”. Semoga hadirnya ASKAB PSSI SBB menjadi harapan baru untuk membantu Pemerintah Daerah dalam memperbaiki (Kasi Bae) Kabupaten Seram Bagian Barat lewat olahraga sepak bola. Amin !
Oleh : Zen Lelangwayang Anggota Komite Kompetisi ASKAB PSSI SBB