AMBON,N25NEWS.COM -Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Buru dan Buru selatan bersama dengan semua pemangku kepentingan serta seluruh stakeholder yang ada sudah melakukan berbagai solusi cara untuk menuntaskan permasalahn yang terjadi di gunung botak ini tetapi belum ada sama sekali titik terang.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku, Vera Tomasoa kepada awak media diruang rapat lantai II Kantor Dinas Lingkungan Hidup selasa,(20/03/2018).
Dikatakannya pada prinsipnya “kalau tidak salah sudah lebih dari 23 kali itu masyarakat penamnag ilegal itu disuruh turun dari gunung botak bahkan sudah ada sampai pada tahap SK Gubernur,”ucapnya.
Diakuinya untuk penutupan lokasi gunung botak semua penambang sengaja menghilang, lalu kemudian mereka sempat pinda untuk mencari sinabar tapi itu merupakan akal – akalan mereka dan kondisi sekarang sudah balik kembali ke gunung botak lagi, itulah kondisi yang terjadi bahkan sudah ada sosialisasi yang di lakukan oleh pemerintah dalam hal ini BAPEDAL,pada 2010 lalu.
Bahkan pada 2017 kemarin kami juga sudah melakukan sosialisasi bersama KLHK dan ESDM serta di Buru itu kita sudah laksanakan tapi kondisi yang terjadi” ya seperti sekarang malah sudah turun kembali ke sungai dan sudah marak lagi seperti biasanya,coba lihat diatas gunung dan sungai sudah mulai aktif kembali,”sesalnya.
“Nah dalm waktu dekat kami akan melaksanakan suatu tahapan lagi yaitu kami dari lingkungan hidup diberikan tugas untuk mengsosialisasikan kepada penambang – penambang bahwa mereka akan segera disuruh turun atau dikembalikan ke daerah masing – masing kondisi itu tentunya butuh kerjasama dari Pemda dan aparat yang bertugas,”tutupnya.(Aris Wuarbanaran)